Apakah Jangkrik Metamorfosis Sempurna

Apakah Jangkrik Metamorfosis Sempurna

Pengertian Metamorfosis

Metamorfosis adalah perubahan biologis yang terjadi pada hewan selama masa pertumbuhan. Proses metamorfosis ini baru akan berhenti ketika para hewan tersebut sudah memasuki usia dewasa. Istilah metamorfosis sendiri berasal dari bahasa Yunani, dan merupakan gabungan dari tiga kata yakni, Meta yang memiliki arti setelah. Kata Morphe yang berarti bentuk, dan terakhir kata Osis yang berarti bagian dari.

Berbeda dengan kebanyakan hewan lain, hewan yang mengalami metamorfosis tidak hanya tumbuh jadi lebih besar, namun juga mengalami perubahan bentuk tubuh yang drastis. Tidak jarang selama proses metamorfosis ini, hewan tersebut menumbuhkan organ tubuh baru yang membuat penampilannya jadi sangat berbeda dari sebelumnya.

Kupu-kupu misalnya, sebelum memiliki dua sayap yang indah, kupu-kupu hanyalah ulat biasa yang merayap dari satu daun ke daun lain. Namun setelah melakukan metamorfosis, mereka tidak lagi menjadi ulat, mereka bukan hanya memiliki kaki-kaki kecil, tetapi juga dua sayap bercorak indah yang membuat penampilannya jadi sangat berbeda dari sebelum metamorfosis.

Mengingat perubahannya yang sangat drastis, tentu saja proses metamorfosis ini tidak selesai dalam waktu satu malam saja. Sebelum berubah, para hewan yang melakukan metamorfosis harus melewati beberapa tahapan. Ada tahapan apa aja?

Fase metamorfosis jangkrik, contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna.

Bobo.id - Jangkrik adalah jenis serangga yang merupakan contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna.

Yap, siklus hidup hewan yang mengalami metamorfosis memang dibagi menjadi dua:

- Hewan yang mengalami metamorfosis sempurna.

- Hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna.

Keduanya memiliki perbedaan di fase pupa atau kepompong. Fase ini tidak dialami hewan yang melakukan metamorfosis tidak sempurna.

Jangkrik adalah salah satunya. Seperti apa fase metamorfosis jangkrik yang merupakan contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna?

Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

Baca Juga: Perbedaan Siklus Hidup Hewan yang Mengalami Metamorfosis dan Tidak Mengalami Metamorfosis

Baca Juga: Mengenal Siklus Hidup Kecoak, Contoh Metamorfosis Tidak Sempurna

Fase Metamorfosis pada Jangkrik

Fase pertama pada kehidupan jangkrik adalah fase telur.

Telur ini berasal dari jangkrik betina yang telah dibuahi oleh jangkrik jantan.

Sekali bertelur jangkrik betina bisa menghasilkan puluhan telur. Namun, total telur yang bisa dihasilkan selama hidup sekitar 100 hingga 200 telur.

Jangkrik betina biasanya menyimpan telur-telurnya di tanah atau tumbuhan. Tempat itu dipilih karena basah dan lembap.

Jika memutuskan untuk menyimpan telurnya di tanah, jangkrik akan menaruhnya di kedalaman 1 - 2 cm.

Telur jangkrik membutuhkan waktu kurang lebih 14 hari untuk bisa menetas.

Baca Juga: Mengenal Siklus Hidup Katak, Contoh Metamorfosis Sempurna

Nimfa adalah fase metamorfosis setelah telur jangkrik menetas dan menghasilkan jangkrik kecil.

Pada fase ini sebenarnya bentuk jangkrik sudah mirip dengan jangkrik dewasa pada umumnya.

Hanya saja jangkrik kecil belum memiliki sayap dan juga belum siap untuk melakukan reproduksi.

Saat menjadi jangkrik kecil atau nimfa, mereka akan mengalami pergantian kulit kurang lebih sebanyak 8 hingga 10 kali.

Tidak semua nimfa bisa berkembang menjadi jangkrik dewasa. Hal itu karena beberapa nimfa bisa mati karna dimangsa oleh hewan lain.

Nah, setelah berada di fase ini selama kurang lebih 30 - 40 hari, nimfa akan tumbuh sayap dan menjadi jangkrik dewasa.

Baca Juga: Fase Metamorfosis Belalang, Contoh Hewan yang Mengalami Metamorfosis Tidak Sempurna

3. Fase Dewasa atau Imago

Imago adalah fase di saat jangkrik sudah bertumbuh besar dan sudah memiliki sayap.

Tak hanya itu, di fase ini jangkrik juga sudah siap untuk melakukan reproduksi.

Untuk memikat jangkrik betina, biasanya jangkrik jantan akan mengeluarkan suara yang khas.

Di fase ini biasanya jangkrik bisa bertahan hidup selama dua bulan.

Baca Juga: Fase Metamorfosis Lalat, Contoh Hewan yang Mengalami Metamorfosis Sempurna

Baca Juga: Jenis Siklus Hidup Hewan: Metamorfosis dan Tanpa Metamorfosis

Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di https://www.gridstore.id

Atau teman-teman bisa baca versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com

Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan

Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Hadir Lagi, Ada Apa Saja di AIA Healthiest Schools 2024-2025?

Serangga mengalami metamorfosis tidak sempurna karena hanya mengalami tiga tahap dalam siklus hidupnya. Tahap pertama yaitu telur lalu menetas menjadi nimfa atau serangga kecil hingga akhirnya jadi serangga dewasa.

Nimfa biasanya memiliki rangka luar yang cukup tipis dan tidak memiliki sayap. Mereka memakan makanan yang sama dengan serangga dewasa selama tinggal di tempat sama. Nimfa selanjutnya melewati proses molting yaitu meninggalkan kulit.

Contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna ialah:

Jika kalian sedang bermain di taman atau sawah, jangkrik sering kali kita temui mulai dari ukuran kecil atau besar. Jangkrik merupakan salah satu contoh serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna.

Baca juga : Mengenal Daur Hidup Kecoa dari Telur hingga Dewasa

Secara umum, metamorfosis tidak sempurna melalui 3 tahap yakni fase telur, fase nimfa, dan fase jangkrik dewasa.

Dalam siklusnya, jangkrik membutuhkan waktu sekitar 83 hari untuk menjadi imago atau jangkrik dewasa.

Di fase telur, jangkrik membutuhkan waktu 3 hari untuk menetas, lebih cepat dibandingkan dengan belalang.

Baca juga : Pendidikan Biologi Uhamka Hadirkan 'Guest Teacher', Kepala Sekolah Internasional

Setelah menetas, nimfa akan keluar dan biasanya berlangsung selama 40 hari untuk menjadi jangkrik dewasa.

Banyak orang yang tidak suka dengan binatang ini karena sifatnya yang mengejutkan saat terbang dan menjijikkan karena kecoa menyukai tempat yang kotor dan lembab.

Namun, tahukah teman-teman, jika kecoa merupakan contoh hewan yang mengalami metamorfosis tidak sempurna.

Baca juga : Contoh Hewan Ovovivipar dengan Dua Metode Reproduksi

Pada fase awal, betina kecoa akan mengeluarkan dan meletakkan telurnya di permukaan tanah. Telur kecoa biasanya akan menetas setelah 1 sampai 2 bulan. Bentuknya kecil dan berkelompok, serta lengket yang dilindungi oleh semacam kapsul bernama ootheca.

Setelah menetas akan berlanjut pada tahap berikutnya yakni menjadi nimfa. Pada fase ini, bentuk tubuhnya sama dengan kecoa dewasa, akan tetapi tidak memiliki sayap.

Di tahap ini juga akan terjadi proses pergantian kulit sembari sayapnya bertumbuh dalam waktu 60 hari atau 2 bulan.

Baca juga : Ini Ciri-Ciri Mahluk Hidup

Ketika sayapnya sudah tumbuh sempurna, ia akan menjadi kecoa dewasa dan akan siap kawin. Namun, fase imago biasanya hanya berlangsung 20 hari saja hingga akhirnya mati dengan sendirinya.

Selama fase ini pula, biasanya kecoa betina sudah bisa bertelur sebanyak 8 hingga 20 kali.

Berbeda dengan jangkrik, saat berada di fase telur, belalang membutuhkan waktu selama 1 bulan bahkan sampai 10 bulan untuk menetas. Hal ini tergantung dari jenis belalangnya dan kondisi lingkungan sekitar.

Baca juga : Yuk Mengenal Struktur Bunga Sempurna

Seperti di daerah yang ada musim dinginnya, telur belalang cenderung menetas lebih lama dibandingkan dengan di daerah tropis.

Setelah menetas, telur belalang akan keluar dari cangkangnya dan mencari makan.

Saat menjadi nimfa, pada awalnya hanya mengandalkan kaki-kaki kecilnya untuk merayap di ranting tanaman.

Baca juga : Yuk Mengenal Tumbuhan Dikotil dan Ciri-Cirinya

Fase nimfa berlangsung selama 30 sampai 40 hari hingga menjadi belalang dewasa. Dan pada fase ini juga akan mengalami pergantian kulit beberapa kali dan diiringi oleh pertumbuhan sayapnya. (OL-1)

Hewan yang Mengalami Metamorfosis Tidak Sempurna – Setiap makhluk hidup akan tumbuh menjadi besar dan dewasa. Ketika manusia masih bayi, mereka memiliki ukuran tubuh yang kecil dan hampir tidak bisa melakukan apapun sendiri. Seiring bertambahnya waktu, bayi ini tumbuh besar melewati masa anak-anak, remaja, hingga akhirnya dewasa lalu berubah menjadi tua.

Nah, nyatanya proses ini bukan hanya terjadi pada manusia saja, melainkan juga pada hewan. Sama seperti manusia, mayoritas hewan hanya tumbuh jadi lebih besar dari sebelumnya. Namun tidak semua hewan melewati proses pertumbuhan yang normal. Beberapa hewan tertentu mengalami proses pertumbuhan yang istimewa.

Proses istimewa ini dikenal dengan istilah metamorfosis. Jadi apa itu metamorfosis? Yuk cari tahu jawabannya sama-sama!

Jenis-jenis Metamorfosis

Meski sama-sama melakukan metamorfosis, namun tidak semua hewan melewati proses yang sama. Pasalnya, metamorfosis sendiri terbagi jadi dua jenis yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Kira-kira apa perbedaannya?

Jenis-jenis Metamorfosis

Meski sama-sama melakukan metamorfosis, namun tidak semua hewan melewati proses yang sama. Pasalnya, metamorfosis sendiri terbagi jadi dua jenis yaitu metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Kira-kira apa perbedaannya?

Metamorfosis tidak sempurna

Metamorfosis tidak sempurna atau disebut juga dengan hemimetabola, adalah metamorfosis yang tidak mengalami proses pupa dan larva. Jadi hewan-hewan yang mengalami proses metamorfosis tidak sempurna akan langsung menuju fase dewasa.

Ciri utama hewan yang memiliki metamorfosis tidak sempurna adalah, mereka memiliki bentuk yang tetap ketika menetas dan perubahannya hanya menyangkut pada ukuran tubuh saja.

Ciri lainnya yang tidak kalah penting adalah, hewan-hewan ini sering melakukan pergantian kulit atau molting. Pergantian kulit ini dilakukan karena hewan tersebut bertambah besar. Saking besarnya, kulit mereka tidak sanggup lagi untuk menutupi tubuhnya sehingga membutuhkan kulit baru yang lebih sesuai dengannya.

BACA JUGA: 14 Hewan Langka Di Indonesia Yang Dilindungi

Proses Metamorfosis Pada Kupu-Kupu

Fase metamorfosis yang pertama adalah telur, dimana kupu-kupu dewasa berproduksi dan akan meninggalkan telurnya. Telur kupu-kupu ini berisi segala macam informasi genetik yang kupu-kupu dewasa letakan di bawah kelopak daun untuk menjaga telur-telurnya.

Perlu teman-teman Grameds tahu bahwa telur-telur kupu-kupu sangatlah kecil dan jumlahnya banyak, namun tidak semua sel telur tersebut dapat menetas. Dalam fase ini embrio akan berkembangkan dalam telur dan akhirnya menetas menjadi larva.

Setelah telur berhasil menetas, maka fase metamorfosis berikutnya adalah fase menjadi larva. Larva kupu-kupu memiliki tubuh seperti cacing namun bentuknya tidak terlalu panjang. Menurut Biology Dictionary, fase larva bertujuan untuk mengumpulkan energi sebagai bentuk persiapan pada tahap metamorfosis berikutnya dengan cara banyak makan.

Proses memakan inilah yang membuat kulit larva kupu-kupu sering lepas dan terus tumbuh menjadi semakin besar. Ulat kupu-kupu bisa tumbuh besar hingga 100 kali lipat dari ukuran sebelumnya dalam waktu beberapa minggu saja.

Fase metamorfosis berikutnya adalah larva berubah menjadi pupa atau biasa kita sebut kepompong. Pada fase ini ulat kupu-kupu akan berhenti bergerak dan membuat cangkang keras yang akan melindunginya selama beberapa waktu.

Dalam fase pupa, sel-sel larva akan berdiferensiasi menjadi tubuh, sayap, kaki, dan organ-organ lain untuk lebih sempurna. Setelah proses penyempurnaan organ dalam pupa selesai, maka kupu-kupu akan keluar dari kepompong tersebut.

Fase metamorfosis terakhir adalah pupa berubah menjadi kupu-kupu dewasa yang akan mengeluarkan hormon untuk melembutkan cangkang yang sebelumnya sangat keras agar ia bisa keluar. Cara kupu-kupu keluar dari kepompong tersebut adalah dengan mengepakan sayapnya. Cara inilah yang membuat sayap kupu-kupu yang awalnya terlipat menjadi terbentang dan bisa membuatnya terbang.

Berikut ini rekomendasi buku yang bisa Grameds baca jika ingin lebih tahu mengenai metamorfosis pada kupu-kupu dalam bentuk cerita yang menggambarkan proses hidup manusia juga:

Pengertian Metamorfosis

Metamorfosis adalah perubahan biologis yang terjadi pada hewan selama masa pertumbuhan. Proses metamorfosis ini baru akan berhenti ketika para hewan tersebut sudah memasuki usia dewasa. Istilah metamorfosis sendiri berasal dari bahasa Yunani, dan merupakan gabungan dari tiga kata yakni, Meta yang memiliki arti setelah. Kata Morphe yang berarti bentuk, dan terakhir kata Osis yang berarti bagian dari.

Berbeda dengan kebanyakan hewan lain, hewan yang mengalami metamorfosis tidak hanya tumbuh jadi lebih besar, namun juga mengalami perubahan bentuk tubuh yang drastis. Tidak jarang selama proses metamorfosis ini, hewan tersebut menumbuhkan organ tubuh baru yang membuat penampilannya jadi sangat berbeda dari sebelumnya.

Kupu-kupu misalnya, sebelum memiliki dua sayap yang indah, kupu-kupu hanyalah ulat biasa yang merayap dari satu daun ke daun lain. Namun setelah melakukan metamorfosis, mereka tidak lagi menjadi ulat, mereka bukan hanya memiliki kaki-kaki kecil, tetapi juga dua sayap bercorak indah yang membuat penampilannya jadi sangat berbeda dari sebelum metamorfosis.

Mengingat perubahannya yang sangat drastis, tentu saja proses metamorfosis ini tidak selesai dalam waktu satu malam saja. Sebelum berubah, para hewan yang melakukan metamorfosis harus melewati beberapa tahapan. Ada tahapan apa aja?

Metamorfosis sempurna

Metamorfosis sempurna adalah jenis metamorfosis dimana hewan tersebut melewati fase telur, larva, kepompong atau pupa, lalu imago. Hewan yang melakukan metamorfosis sempurna tidak melewati proses nimfa, dan karena tidak melewati proses nimfa, hewan-hewan ini akan menetas sebagai larva yang memiliki penampilan berbeda dengan induknya.

Penampilan ini baru akan berubah seperti induknya ketika hewan tersebut sudah melewati fase kepompong dan mencapai fase imago atau dewasa. Hewan-hewan yang bisa jadi contoh metamorfosis sempurna adalah kupu-kupu dan tawon.

Metamorfosis sempurna

Metamorfosis sempurna adalah jenis metamorfosis dimana hewan tersebut melewati fase telur, larva, kepompong atau pupa, lalu imago. Hewan yang melakukan metamorfosis sempurna tidak melewati proses nimfa, dan karena tidak melewati proses nimfa, hewan-hewan ini akan menetas sebagai larva yang memiliki penampilan berbeda dengan induknya.

Penampilan ini baru akan berubah seperti induknya ketika hewan tersebut sudah melewati fase kepompong dan mencapai fase imago atau dewasa. Hewan-hewan yang bisa jadi contoh metamorfosis sempurna adalah kupu-kupu dan tawon.